• 15 June 2023
  • Analisis teknis

Kerangka waktu terbaik untuk Trading

Salah satu konsep paling penting, yang tanpanya mustahil untuk trading, adalah kerangka waktu.

Mari kita pelajari kerangka waktu dan cara menggunakannya. Setelah membaca artikel ini, Anda juga akan belajar cara menggunakan beberapa kerangka waktu secara bersamaan dalam trading, yang secara signifikan dapat meningkatkan efisiensi strategi trading Anda.

Apa itu Kerangka Waktu?

Kerangka waktu (time frame) adalah periode pergerakan harga.

Misalnya, jika kerangka waktunya adalah 5 menit, itu artinya pada grafik aset yang dipilih, Anda akan melihat perubahan harga setiap lima menit. Jika menggunakan grafik Candlestick atau Bar Jepang, artinya candlestick atau bar (batang grafik) baru akan muncul pada grafik setiap lima menit.

Jika kerangka waktunya adalah satu hari, candlestick atau bar baru akan muncul pada setiap hari trading baru.

Untuk trading dengan sukses, Anda harus lebih dulu memilih kerangka waktu untuk strategi trading Anda dan yang akan menerima sinyal dari sistem trading untuk membuka/menutup transaksi.

Kerangka waktu ini disebut kerangka waktu kerja (working time frame).

Harus dicatat bahwa aturan berikut berlaku saat Anda memilih kerangka waktu:

Semakin tinggi kerangka waktu yang dipilih, semakin tinggi akurasi sinyal dan semakin rendah risikonya.

Semakin rendah kerangka waktu yang dipilih, semakin rendah akurasinya dan semakin tinggi risikonya.

Pada kerangka waktu yang lebih tinggi, tren harga selalu lebih kuat daripada kerangka waktu yang lebih rendah. Misalnya, jika harga bergerak naik pada kerangka waktu harian (tren bullish), dan harga bergerak turun pada kerangka waktu 4 jam untuk aset yang sama (tren bearish), tren bullish masih akan lebih kuat daripada tren bearish.

Apa saja Kerangka Waktu Utama Forex?

Kerangka waktu utama dalam Forex adalah 1 menit, 5 menit, 15 menit, 30 menit, 1 jam, 4 jam, satu hari, satu minggu, dan satu bulan.

Dalam urutan tersebut, kerangka waktu berikutnya lebih tinggi daripada kerangka waktu sebelumnya.

Kemudian, kerangka waktu sebelumnya lebih rendah daripada kerangka waktu berikutnya.

Secara umum disepakati untuk membagi kerangka waktu ke dalam kelompok berikut: rendah, menengah, dan tinggi.

Kerangka waktu rendah adalah 1 menit, 5 menit, dan 15 menit.

Kerangka waktu menengah adalah 30 menit, 1 jam, dan 4 jam.

Kerangka waktu tinggi adalah satu hari, satu minggu, dan satu bulan.

01.png

Dengan menganalisis kerangka waktu yang lebih rendah, kita melihat perilaku harga jangka pendek dari suatu aset; dengan menganalisis kerangka waktu menengah, kita melihat tren jangka menengah; dan dengan menganalisis kerangka waktu yang lebih tinggi, kita melihat tren jangka panjang.

Kerangka Waktu mana yang Terbaik untuk Trading?

Tidak ada konsep kerangka waktu terbaik untuk trading, begitu juga tidak ada konsep strategi terbaik untuk trading.

Pilihan kerangka waktu bergantung sepenuhnya pada preferensi setiap trader termasuk sikap yang dimiliki, strategi trading yang dipilih, dan aset yang hendak diperdagangkan. Di pasar, strategi yang berhasil pada kerangka waktu rendah mungkin saja tidak berhasil pada kerangka waktu menengah atau tinggi, dan sebaliknya. Namun, pasar dapat berubah. Strategi yang dipilih juga dapat gagal pada kerangka waktu atau aset yang dipilih. Jadi, trader harus memutuskan perlu mengubah strategi, mengubah kerangka waktu, atau menghentikan analisis terhadap aset tersebut.

Kerangka Waktu Terbaik untuk Scalping

Trader yang trading pada kerangka waktu yang lebih rendah disebut scalper.

Scalping adalah pendekatan paling berisiko dalam trading; umumnya, pendekatan ini juga menghasilkan profit paling tinggi.

Scalper mencoba mendapatkan profit dari pergerakan harga dalam kerangka waktu yang sangat singkat dan biasanya membuka dan menutup trade dalam jumlah banyak.

Menurut pendapat kami, kerangka waktu terbaik untuk scalping bukanlah 1 menit, tetapi 5 menit. Scalping pada kerangka waktu 1 menit terlalu berisiko.

Kerangka Waktu Terbaik untuk Trading Harian

Trading harian (day trading) adalah gaya trading ketika trade dibuka dan ditutup dalam satu hari trading. Trader yang menggunakan gaya ini disebut trader harian.

Trader harian umumnya menggunakan kerangka waktu menengah, yang paling optimal adalah 1 jam.

Para trader harian mengambil risiko yang lebih kecil daripada scalper, dan mereka tidak pernah membuka posisi semalaman (rollover).

Kerangka Waktu Terbaik untuk Swing Trading

Swing trading adalah trading dalam periode satu minggu.

Swing trader berusaha memanfaatkan pergerakan harga dalam satu minggu. Oleh karena itu, kerangka waktu swing trader adalah menengah dan tinggi.

Kerangka waktu yang optimal untuk swing trading adalah 4 jam dan satu hari.

Kerangka Waktu Terbaik untuk Position Trading

Position trading melibatkan penggunakan kerangka waktu yang lebih tinggi.

Ini adalah pendekatan yang paling lama dalam trading.

Trade dibuka selama beberapa minggu dan terkadang selama beberapa bulan.

Dalam hal ini, kerangka waktu yang optimal untuk position trading adalah satu hari dan satu minggu.

02.png

Analisis beberapa kerangka waktu

Sekarang, mari kita lihat cara meningkatkan efisiensi strategi trading dengan menggunakan beberapa kerangka waktu secara bersamaan.

Alexander Elder, seorang analis teknis terkenal, menawarkan sistem tiga-layar yang menggunakan dua kerangka waktu secara bersamaan untuk membuat keputusan yang seimbang. Yang pertama adalah kerangka waktu kerja (working time frame). Ini adalah kerangka waktu untuk keputusan membuka/menutup posisi trade.

Yang kedua adalah kerangka waktu pemeriksaan (checking time frame). Ini adalah kerangka waktu paling dekat dengan kerangka waktu kerja. Elder menyarankan untuk menemukan kerangka waktu pemeriksaan dengan mengalikan kerangka waktu kerja dengan 3, 4, atau 5. Misalnya, untuk kerangka waktu kerja 1 jam, kerangka waktu pemeriksaan yang sesuai adalah 1 jam × 4 = 4 jam. Untuk kerangka waktu kerja 1 hari, kerangka waktu pemeriksaan yang sesuai adalah 1 hari × 5 = 5 hari, atau 1 minggu.

Dengan demikian, setiap gaya trading akan memiliki kerangka waktu verifikasinya sendiri, yang sering disebut sebagai kerangka waktu tren.

03.png

Prinsip dasar penggunaan dua kerangka waktu adalah ketika membuka sebuah trade, tren pada kedua kerangka waktu tidak boleh bertentangan satu sama lain.

Misalnya, kita trading mengikuti tren dan akan membuka trade beli pada kerangka waktu satu jam (H1). Pada kasus ini, dalam kerangka waktu 4 jam (H4), tren tersebut juga harus bullish. Jika tren sedang bearish, sebaiknya Anda tidak membuka trade.

Demikian pula, misalkan seorang swing trader membuka trade jual pada kerangka waktu satu hari (D1), dan trading dalam arah tren saat ini. Pada kasus ini, tren tersebut harus bearish pada kerangka waktu satu minggu (W1).

Kesimpulan

Memilih dan menggunakan kerangka waktu dengan tepat adalah bagian terpenting dari sistem trading yang baik.

Kerangka waktu memberikan informasi berharga tentang ke mana harga mungkin bergerak dan, oleh karena itu, merupakan alat bantu terbaik bagi seorang trader.

Bagikan dengan teman: