Dalam pelajaran sebelumnya tentang candlestick Jepang, kita melihat pola candlestick pembalikan. Jenis pola ini menandakan kemungkinan perubahan tren. Berbeda dengan pola tersebut, ada kelompok pola lain yang mengonfirmasi kekuatan tren. Pola ini disebut pola candlestick kelanjutan.
Pola candlestick kelanjutan – sekelompok pola candlestick yang mengindikasikan bahwa suatu tren akan berlanjut.
"Saya memperhatikan satu pola candlestick kelanjutan pada grafik, tetapi trennya tiba-tiba berbalik ke arah yang berlawanan. Mengapa hal itu dapat terjadi?"
Perlu Anda ingat bahwa setelah pola kelanjutan, mungkin terjadi koreksi. Namun, seperti yang Anda tahu, setelah hujan akan ada matahari. Artinya, jika Anda melihat pola candlestick kelanjutan dan tren mulai terkoreksi, ada 80% kemungkinan harga akan kembali bergerak sesuai tren.
Secara keseluruhan, pola kelanjutan memungkinkan Anda menghela napas sebelum reli berlanjut. Mari kita lihat pola candlestick kelanjutan terpopuler yang perlu Anda ketahui.
Kelanjutan tren naik
Bentuk pola candlestick manakah yang perlu Anda lihat untuk mengonfirmasi kekuatan tren naik? Mari kita cari tahu!
Rising Window
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 2;
2. Frekuensi: Tinggi;
3. Warna: Sinyalnya lebih kuat jika kedua candle bullish (hijau);
4. Ciri utama: candle pertama berada dalam tren naik atau ditutup di atas garis tren, dan low (harga terendah) candle kedua berada di atas high (harga tertinggi) candle pertama.
Polanya mungkin menyerupai situasi “gap naik” dengan sedikit pengecualian. Pertama-tama, ini akan muncul selama tren naik. Kedua, harga penutupan candlestick pertama harus ada di atas garis tren. Terakhir, candlestick kedua harus dibuka di atas harga penutupan candlestick pertama.
Berikut adalah tiga wawasan menarik lainnya tentang pola ini:
Menurut pakar, jika candlestick kedua dalam pola ini bearish atau doji, sinyalnya akan lebih lemah;
Steve Nison menyatakan bahwa sinyal pola ini lebih kuat jika muncul setelah pola pembalikan bullish;
Jika “rising window” muncul tiga kali, kemungkinan besar pembalikan tren akan terjadi.
Upside Tasuki Gap
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 3;
2. Frekuensi: Rendah;
3. Warna: Candle pertama dan kedua bullish, dan candle ketiga bearish (merah);
4. Ciri utama: Candle pertama berada dalam tren naik atau ditutup di atas garis tren, low dari candle kedua berada di atas high dari candle pertama, dan candle ketiga harus dibuka di dalam badan sebelumnya dan ditutup di atas harga penutupan candle pertama. Terdengar rumit? Lihatlah gambar di bawah ini!
Jika Anda suka trading dengan gap, Anda perlu mengingat pola ini. Setelah candlestick berada dalam tren naik, candle berikutnya dibuka dengan gap. Kemudian candle ketiga dibuka dan ditutup lebih rendah dari candle sebelumnya. Perlu diingat bahwa pola ini akan lebih kuat jika gap tersebut tidak terisi pada periode mendatang.
"Apakah pola ini benar-benar perlu dihafal?"
Menurut Steve Nison, bagian terpenting dari pola ini adalah gap (jendela). Jika muncul di grafik, itu akan bertindak sebagai support. Tren kemungkinan akan berbalik jika candle berikutnya ditutup di bawah gap ini (di bawah support).
Upside Gap Three Method
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 3;
2. Frekuensi: Rendah;
3. Warna: Candle pertama dan kedua bullish, dan candle ketiga bearish;
4. Ciri utama: Situasinya mirip dengan pola Tasuki Gap. Perbedaan utamanya adalah hari terakhir harus dibuka di dalam badan candle bullish atas dan ditutup di dalam badan candle bawah.
Apa istimewanya Upside Gap Three Method? Apa bedanya dengan Upside Tasuki Gap? Dalam kasus pola ini, gap perlu diisi. Pola ini memerlukan konfirmasi. Ini dapat berupa candlestick bullish besar yang ditutup di atas harga pembukaan candlestick ketiga.
Rising Three Methods
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 4—7;
2. Frekuensi: Medium;
3. Warna: Candle pertama bullish, 2—5 candle berikutnya bearish, dan candle bullish yang besar mengonfirmasi pola tersebut;
4. Ciri utama: Setelah candle bullish besar dalam tren naik, serangkaian candle bearish kecil menunjukkan pullback suatu tren. Setelah koreksi, candle bullish besar mengonfirmasi kelanjutan tren.
Setiap tren akan mengalami koreksi ketika investor mengambil profitnya. Inilah yang ditunjukkan oleh pola ini. Setelah lonjakan bullish yang besar, ada candlestick bearish yang kecil. Idealnya, akan ada 3 candle pullback, tetapi 2, 4, atau 5 candle koreksi juga dapat terlihat. Candlestick bearish ini seharusnya tidak ditutup di bawah harga pembukaan candle bullish besar yang pertama.
Berikut adalah tiga wawasan menarik lainnya tentang pola ini:
Bayangan candle bearish tidak boleh berada di bawah harga pembukaan candle bullish;
Candle terakhir dari pola ini harus dibuka di badan candle pullback bearish terakhir dan ditutup di atas candle bullish besar pertama;
Ini terlihat seperti pola grafik “Flag”. Apalagi sinyalnya juga sama.
Mat Hold
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 4—7;
2. Frekuensi: Medium;
3. Warna: Candle pertama bullish, 2—5 candle berikutnya bearish, dan candle bullish yang besar mengonfirmasi pola tersebut;
4. Ciri utama: Mirip dengan Rising Three Methods, tetapi terdapat gap naik yang diikuti oleh serangkaian candle kecil. Candle ini tetap berada di dekat puncak rentang candle bullish yang pertama. Candle kedua atau ketiga turun ke dalam badan candlestick bullish yang besar. Candle bullish yang besar mengonfirmasi pola ini.
Apa perbedaan utama antara pola ini dan Rising Three Method? Pertama, terdapat gap naik setelah candlestick bullish pertama. Kemudian, candle kedua dan ketiga harus terletak dekat dengan puncak candle pertama. Terakhir, pola ini memberikan sinyal yang lebih kuat dibandingkan pola sebelumnya.
Three Line Strike
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 3;
2. Frekuensi: Rendah;
3. Warna: Tiga candle pertama bullish, dan candle keempat bearish;
4. Ciri utama: Setelah tiga candle bullish kuat yang ditutup semakin tinggi, candle keempat dibuka di atasnya tetapi kemudian ditutup di bawah pembukaan candle pertama.
Pola candlestick ini sangat rumit. Trader pemula mungkin takut dengan candlestick bearish yang besar setelah candlestick bullish dan menutup order miliknya. Namun, jika mengetahui pola ini, Anda dapat yakin bahwa candle strike adalah koreksi sementara dan, setelahnya, tren akan berlanjut ke arah tiga candle pertama. Pastikan saja bahwa candle bullish setidaknya berukuran rata-rata.
Separating Line
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 3;
2. Frekuensi: Rendah;
3. Warna: Candle pertama dan ketiga bullish, dan candle kedua bearish;
4. Ciri utama: Pola ini muncul dalam tren naik. Setelah candle bullish yang panjang, candle bearish dibuka dengan gap tetapi ditutup ketika high dari candle bullish tercapai. Candle berikutnya adalah bullish, yang dibuka pada level yang sama dengan candle bearish. Pada kerangka waktu yang lebih kecil, Anda dapat melihat adanya gap. Candle kedua tidak memiliki sumbu bawah.
Nama pola ini bukanlah suatu kebetulan! Ketiga candlestick bergerak ke arah yang berbeda. Dengan demikian, candle-candle ini terpisah satu sama lain. Pola ini berarti bahwa meskipun penjual dapat menguasai pasar, itu hanya terjadi dalam jangka waktu yang singkat, dan pembeli menjadi semakin kuat. Berhati-hatilah dengan tiga hal ini:
Candle bullish ketiga dan candle bearish kedua harus memiliki harga pembukaan yang sama;
Candle bullish ketiga tidak memiliki sumbu bawah;
Semakin panjang candle dalam pola bullish “Separating Line”, semakin akurat pola ini.
Di atas, kita mempelajari pola candlestick kelanjutan utama yang muncul selama tren naik. Pada bagian selanjutnya, kita akan melihat pola-pola yang menandakan kekuatan tren turun.
Kelanjutan tren turun
Sebagian besar pola candlestick kelanjutan yang akan kami jelaskan sama dengan pola tren naik. Mari kita lihat secara detail.
Falling Window
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 1;
2. Frekuensi: Tinggi;
3. Warna: Bearish;
4. Ciri utama: Candle pertama bearish, dan candle kedua muncul setelah gap. High dari candle berada di bawah low dari candle sebelumnya.
Pola ini mewakili gap turun. Akurasi pola ini meningkat jika muncul setelah pola pembalikan bearish (lihat contoh di atas). Pola ini terkonfirmasi jika candlestick berikutnya setelah pola tersebut bearish. Berhati-hatilah saat trading pola ini karena gap mungkin merupakan bagian dari pola pembalikan naik.
Downside Tasuki Gap
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 3;
2. Frekuensi: Rendah;
3. Warna: Candle pertama dan kedua bearish, dan candle ketiga bullish;
4. Ciri utama: Gap akan turun setelah candle pertama berada dalam tren turun. Candle kedua bearish. Candle ketiga harus dibuka dan ditutup lebih tinggi dari candle sebelumnya.
Bagian utama dari pola ini adalah gap turun. Setelah itu, candlestick bearish akan terbentuk. Candlestick ketiga harus dibuka lebih tinggi dari harga penutupan candlestick kedua dan ditutup di atas candlestick kedua.
Downside Gap Three Method
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 3;
2. Frekuensi: Rendah;
3. Warna: Candle pertama dan kedua bearish, dan candlestick ketiga bullish;
4. Ciri utama: Ada gap turun setelah candle pertama berada dalam tren turun. Candle kedua bearish. Candle berikutnya dibuka di dalam badan candle kedua, mengisi gap, dan ditutup di dalam badan candle pertama.
"Ini seperti pola pembalikan morning star!"
Perhatikan bahwa candlestick ketiga ditutup di dalam badan candle pertama. Semakin rendah penutupannya, semakin besar kemungkinan pola kelanjutan bearish. Pola ini mungkin menjadi jebakan bagi pemula yang mempelajari pola candlestick. Pemula mungkin bingung karena adanya gap yang terisi. Meskipun gap telah tertutup, penjual tetap memegang kendali. Oleh karena itu, pola tersebut harus dikonfirmasi dengan harga yang bergerak di bawah candlestick kedua.
On Neck
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 2;
2. Frekuensi: Medium;
3. Warna: Candle pertama bearish, dan candle kedua bullish;
4. Ciri utama: Candle panjang pertama dibuka dengan gap ke bawah, dan candle kedua mencapai low dari candle sebelumnya.
Candlestick berikutnya diperuntukkan bagi penggemar candlestick. Pola ini tidak begitu mudah untuk dilihat, jadi agak sulit untuk menemukannya jika Anda belum terlatih. Candle bearish pertama dibuka dengan gap turun dan memiliki badan yang panjang. Candle kedua bersifat bullish dan hanya mencapai low pada hari sebelumnya, bukan pada level penutupannya.
Pola ini berarti bahwa meskipun pembeli mencoba untuk mendominasi, pembeli gagal mendorong harga cukup tinggi sehingga tren turun terus berlanjut setelah koreksi bullish yang singkat.
In Neck
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 2;
2. Frekuensi: Medium;
3. Warna: Candle pertama bearish, dan candle kedua bullish;
4. Ciri utama: Candle panjang pertama dibuka dengan gap ke bawah, dan candle kedua ditutup pada harga penutupan candlestick pertama atau sedikit lebih tinggi.
Pola ini mirip dengan pola "On Neck", tetapi candlestick kedua ditutup pada harga penutupan candlestick pertama atau di dalam badannya. Pola "In neck" menunjukkan adanya short-covering, tetapi arah tren tidak berubah dan tetap bearish.
Thrusting
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 2;
2. Frekuensi: Medium;
3. Warna: Candle pertama bearish, dan candle kedua bullish;
4. Ciri utama: Candle panjang pertama dibuka dengan gap ke bawah, dan candle kedua ditutup dekat tetapi sedikit di bawah titik tengah badan candle pertama.
Falling Three Method
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 4—7;
2. Frekuensi: Medium;
3. Warna: Candle pertama bersifat bearish, 2-5 candle berikutnya bersifat bullish, dan candle terakhir dari pola ini bersifat bearish;
4. Fitur utama: Candle pertama panjang. Setelahnya, ada serangkaian 2—5 bullish. Candle berikutnya dibuka di badan candle bullish terakhir dan ditutup di bawah harga penutupan candle bearish pertama.
Berbeda dari Rising Three Method, pola ini mengindikasikan berlanjutnya tren turun. Setelah candlestick bearish yang panjang, ada 2—5 candlestick bullish kecil. Pola ini terkonfirmasi ketika candlestick bearish besar muncul di grafik, dibuka di badan candle bullish terakhir, dan ditutup di bawah harga penutupan candle bearish besar pertama.
Bearish Three Line Strike
Karakteristik utama:
1. Jumlah candlestick: 4;
2. Frekuensi: Medium;
3. Warna: Tiga candle pertama bearish, dan candle keempat bullish;
4. Ciri utama: Setelah tiga candle bearish kuat yang ditutup semakin rendah, candle keempat dibuka di bawahnya tetapi kemudian ditutup di atas harga pembukaan candlestick pertama.
Ini adalah pola kontroversial lainnya. Setelah tiga candlestick bearish, pembeli mencoba mendominasi pasar. Hasilnya, membentuk candlestick bullish yang besar. Bagian tersulitnya adalah dua candlestick terakhir mungkin menyerupai pola bullish dan engulfing. Oleh karena itu, Anda perlu mengingat aturan berikut: jika candlestick berikutnya setelah pola ditutup di atas candlestick adalah bullish, ini menunjukkan pembalikan bullish. Sebaliknya, jika candlestick berikutnya setelah pola tersebut tidak melebihi high dari candlestick terakhir, situasi ini menunjukkan bahwa tren masing terus berlangsung.
Selamat! Sekarang Anda telah mengetahui lebih banyak pola.
Ringkasan pelajaran
Pola candlestick kelanjutan mewakili sekelompok pola candlestick yang mengindikasikan bahwa suatu tren akan berlanjut;
Ketika pola candlestick kelanjutan muncul, bukan berarti pasar akan langsung berbalik arah. Oleh karena itu, kita mungkin melihat koreksi setelah pola terbentuk;
Pola kelanjutan termudah yang dapat Anda perhatikan adalah Rising Window dan Falling Window. Anda mungkin mengenalnya sebagai gap kelanjutan;
Anda perlu berhati-hati dengan beberapa pola kelanjutan, seperti Three Line Strike dan Gap Three Method, mengingat pola-pola ini dapat memiliki kondisi pembalikan dalam strukturnya.
Berikutnya
Pada pelajaran terakhir kursus ini, kita akan belajar cara menerapkan pola candlestick Jepang. Anda akan mengetahui strategi trading baru yang dapat dengan mudah dipahami bahkan oleh pemula. Tetaplah bersama kami!